Artikel

Pengertian Rumah Adat Bolon Yang Menjadi Lambang Budaya Suku Batak

Pengertian Rumah Adat Bolon Yang Menjadi Lambang Budaya Suku Batak

Pengertian Rumah Adat Bolon Yang Menjadi Lambang Budaya Suku Batak – Sebelumnya pernah dengar atau menyaksikan rumah Bolon? Rumah ini merupakan rumah adat khas dari suku Batak yang ada di wilayah Sumatera Utara. Tidak cuma jadi rumah, rumah adat ini sekaligus juga jadi lambang status sosial warga yang tinggal di Tapanuli, Sumatera Utara.

Anda bisa temukan dua jenis rumah Bolon, yakni rumah yang banyak memiliki hiasan atau disebutkan Jabu Batara Siang dan rumah yang tidak dikasih hiasan yang disebutkan Jabu Ereng. Nah, ingin tahu kekhasan dan filosofi yang terdapat dari rumah adat ini? Baca ulasannya di bawah ini.

Berikut ini Beberapa Pengertian Rumah Adat Bolon

Jenis Rumah Bolon

Jenis Rumah Bolon

Jenis Rumah Bolon

Rumah adat suku Batak ini kerap disebutkan Rumah Gorga. Rumah ini jadi lambang dari kehadiran warga Batak yang tinggal di wilayah tersebut. Tetapi, rumah adat ini mempunyai jenis yang berbeda sesuai dengan beberapa suku Batak yang ada. Suku Batak di Sumatera Utara sendiri terbagi dalam beberapa jenis, ada Batak Toba, Simalungun, Karo, Mandailing, Pakpak, dan Angkola. Berikut yang membuat rumah Bolon memiliki keunikan masing-masing sesuai dengan macamnya.

Meskipun macamnya bermacam, pada intinya rumah adat suku Batak ini mempunyai bentuk yang hampir serupa. Keunikan dari rumah ini berwujud segi panjang, seperti rumah pentas, dan ada beberapa tiang penyangga dengan tinggi 1,75 mtr.. Karena memiliki bentuk yang tinggi, karena itu untuk masuk ke rumah ini diperlukan anak tangga. Jumlah dari anak tangga yang dibikin selalu ganjil.

Makna Bagian Rumah Bolon

Nyaris tiap komponen yang ada di rumah Bolon bermakna filosofis sesuai dengan keyakinan dari suku Batak. Apa artinya?

Makna Ukiran

Makna Ukiran

Makna Ukiran

Bila Anda berpeluang bertandang ke rumah ini, Anda bisa menyaksikan banyak hiasan ukiran khas Batak. Tidak itu saja lukisan, hiasan, sampai sisi bangunannya juga bermakna tertentu. Ornament yang ada di rumah adat Batak disebutkan Gorga. Setiap Gorga bermakna filosofis masing-masing yang berkaitan dengan kehidupan suku Batak. Berikut sejumlah arti Gorga:

  • Gorga berbentuk cicak: orang Batak sanggup bertahan hidup di mana saja mereka ada, walaupun ia sedang mengelana di wilayah yang benar-benar jauh.
  • Orang Batak diharap bisa memiara rasa persaudaraan yang kuat dan tidak terputus bila berjumpa dengan sama-sama sukunya, meskipun dia ada di wilayah lain yang bukan wilayah aslinya.
  • Gorga berbentuk ular: warga jaman dahulu yakin jika rumah yang dimasuki oleh ular mengisyaratkan jika penghuninya akan memperoleh karunia yang banyak.
  • Gorga berbentuk kerbau: perkataan terima kasih atas usaha keras kerbau yang sudah menolong manusia dalam kerjakan kebun pertanian.

Makna Bagian Atap

Makna Bagian Atap

Makna Bagian Atap

Sisi atap pada rumah adat ini mempunyai bentuk yang ciri khas, yakni berwujud lancip di sisi depan dan belakangnya. Sisi depan atap rumah ini menyengaja dibikin lebih panjang dibanding sisi belakangnya. Memiliki bentuk juga dipercayai bisa menantang angin ribut dari danau hingga dapat berdiri kuat membuat perlindungan bangunan rumah di bawahnya. Material yang dipakai untuk membikin atap ialah ijuk karena gampang didapat.

Warga Batak yakin jika bentuk atap semacam ini bisa doakan turunan dari pemilik rumah tersebut dapat semakin sukses dan makmur di masa datang dibanding sekarang ini. Sisi atap juga dipandang sakral hingga kerap dipakai untuk simpan beberapa benda keramat atau pusaka.

Makna Badan Rumah

Makna Badan Rumah

Makna Badan Rumah

Badan rumah sudah pasti sebagai bagian bangunan yang berada di tengah bangunan. Dalam mitologi Batak, bagian ini disebutkan dunia tengah. Dunia tengah berikut yang jadi tempat untuk penghuninya melakukan aktivitas setiap hari. Dimulai dari terima tamu dengan kursi tamu kayu jati, mengolah, tidur, bersenda gurau, dan beberapaya. Umumnya, tubuh rumah diperlengkapi hiasan berbentuk ipon-ipon untuk menampik bala.

Makna Pondasi dan Dinding Rumah

Makna Pondasi dan Dinding Rumah

Makna Pondasi dan Dinding Rumah

Pondasi rumah yang dipakai ialah pondasi tipe cincin, di mana batu jadi sandaran untuk kolom kayu yang ada di sisi atasnya. Tiang yang dipakai dengan diameter sekitaran 42-50 cm dan berdiri di atas batu olahan yang susunannya fleksibel. Pondasi berikut yang membuat rumah adat Batak dapat tahan pada gempa. Tiang rumah ini umumnya sejumlah 18 dan bermakna kebersamaan dan kekokohan.

Kalau diperhatikan, dinding rumah adat ini berbentuk miring. Bukan tanpa ada alasan, dinding miring ini dibikin supaya angin di luar dapat gampang masuk ke rumah. Dinding diikat memakai tali dengan bahan ijuk dan rotan dengan pola tali pengikat seperti cicak yang mempunyai dua kepala dan saling bertolak belakang. Pola ini memiliki makna sebagai penjaga rumah. Nah itu saja terkait artikel tentang rumah adat bolon yang bisa mebel jepara sampaikan kepada anda kurang lebihnya mohon maaf jika ada kata kata yang salah dan terimakasih juga sudah membaca artikel kami.